Hallow, sob... Dulu Kaka-jR penah share tentang Fungsi Shortcut pada keyboard. Nah. kembali lagi pada masalah keyboard, namun pada kesempatan ini Kaka-jR akan menjelaskan tentang strukrur atau aturan huruf-huruf pada keyboard yang unik. Penasaran kan? mengapa letak huruf keyboard tak beraturan? mau tahu alasanya? berikut reportasenya...
Lihatlah papan keyboard atau mesin ketik. Susunan hurufnya tak beraturan. Mengapa tak dibuat urut abjad dari A hingga Z sehingga lebih mudah digunakan?
Jangan salah sangka, susunan huruf pada keyboard memang sengaja dibuat ”jumpalitan” agar lebih mudah digunakan. Lho, kok bisa? Seorang editor koran asal Inggris bernama Chrisptopher Scholes adalah penemu tata letak unik itu tahun 1860-an. Bukan temuan sepele, karena dia meraup banyak uang dari hak paten. Model ini diberi nama QWERTY, sesuai urutan huruf pada baris paling atas. Model itu digunakan secara luas di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Pada awal penemuan, tahun 1714 tata letak mesin ketik dibuat urut (berdasar huruf latin). Apakah menurutmu tata letak keyboard mestinya demikian? Dibuat urut untuk memudahkan mencari huruf ketika mengetik?
Sepintas tata letak yang urut memudahkan. Terutama bagi orang yang mengetik menggunakan ”sebelas jari”. Namun para juru ketik profesional, yang mengetik menggunakan sepuluh jari justru kesulitan.
Mengetik dengan sepuluh jari lebih cepat. Bisa mencapai 60 kata per menit. Namun memang tidak mudah, karena jari mesti hafal letak huruf. Pandangan mata fokus pada naskah, sedangkan jari bergerak sendiri menyusuri tombol.
Memang tak mudah jika belum terbiasa. Tetapi jika sudah mahir, jari akan bergerak secara reflek dan otomatis. Jaman dahulu, kursus mengetik mahal biayanya. Saat belajar mata ditutup kain agar tak bisa melihat mesin ketik. Cara ini disebut ”mengetik buta”.
Huruf-huruf pada mesin ketik disusun sedemikian rupa, yang sering digunakan bersama-sama diletakkan berdekatan. Misalnya, huruf A dan S sering digunakan bersama untuk membentuk kata, maka posisinya dibuat bersebelahan. Sehingga jari bisa lebih cepat menjangkau.
Jika dibuat urut abjad justru menyusahkan. Huruf yang sering digunakan secara bersama-sama, letaknya malah berjauhan. Demikian pula sebaliknya. Misalnya huruf A, B, dan C letaknya berurutan. Padahal, ketiganya jarang digunakan bersama-sama dalam satu kata. Kamu jarang menemui kata yang mengandung sekaligus tiga huruf A, B, dan C kan?
Huruf yang sering digunakan diletakan pada baris tengah. Baris ini digunakan tumpuan jari saat mengetik. Sebenarnya, tata letak ini didesain untuk orang kidal. Huruf-huruf yang sering digunakan diletakkan pada kolom kiri. Maklum, orang Eropa banyak yang kidal. Tangan kirinya lebih aktif, termasuk saat mengetik.
Lay-out QWERTY lebih sesuai untuk kosakata Inggris. Beberapa negara seperti Belgia, Perancis, Jerman, dan Norwegia menciptakan tata letak sendiri yang lebih sesuai dengan kosakata bahasa mereka.
Lay-out QWERTY bukanlah yang terbaik. Seorang ekonom bernama Dr August Dvorak menciptakan tata letak baru dan dipatenkan tahun 1936. Model ini lebih efisien.
Jaman dahulu sering diadakan lomba mengetik. Pesertanya para sekretaris dan juru ketik profesional.
Pemenang biasanya menggunakan mesin ketik Dvorak. Guiness Books of World Record mencatat rekor mengetik tercepat dipegang Barbara Blackburn pada 2005. Sungguh mengagumkan, dia mengetik dengan kecepatan 170 kata permenit menggunakan mesin ketik Dvorak.
Meski lebih efisien, model Dvorak tak populer. Orang terlanjur familier model QWERTY ciptaan Christopher Scholes. Kebanyakan keyboard komputer juga menggunakan model ini, kecuali Apple Macintosh yang menggunakan Dvorak.
Mengetik dengan sepuluh jari tidaklah sulit, bahkan mengasyikan, jika sobat ingin melajar silakan unduh apliaksi-aplikasi seperti TIPP10 atau Max Type lite untuk menambah kemampuan sobat mengetik sepuluh jari buta. Sekian dari Kaka-jR, semoga bermanfaat, ya..
Lihatlah papan keyboard atau mesin ketik. Susunan hurufnya tak beraturan. Mengapa tak dibuat urut abjad dari A hingga Z sehingga lebih mudah digunakan?
Jangan salah sangka, susunan huruf pada keyboard memang sengaja dibuat ”jumpalitan” agar lebih mudah digunakan. Lho, kok bisa? Seorang editor koran asal Inggris bernama Chrisptopher Scholes adalah penemu tata letak unik itu tahun 1860-an. Bukan temuan sepele, karena dia meraup banyak uang dari hak paten. Model ini diberi nama QWERTY, sesuai urutan huruf pada baris paling atas. Model itu digunakan secara luas di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Pada awal penemuan, tahun 1714 tata letak mesin ketik dibuat urut (berdasar huruf latin). Apakah menurutmu tata letak keyboard mestinya demikian? Dibuat urut untuk memudahkan mencari huruf ketika mengetik?
Sepintas tata letak yang urut memudahkan. Terutama bagi orang yang mengetik menggunakan ”
Mengetik dengan sepuluh jari lebih cepat. Bisa mencapai 60 kata per menit. Namun memang tidak mudah, karena jari mesti hafal letak huruf. Pandangan mata fokus pada naskah, sedangkan jari bergerak sendiri menyusuri tombol.
Memang tak mudah jika belum terbiasa. Tetapi jika sudah mahir, jari akan bergerak secara reflek dan otomatis. Jaman dahulu, kursus mengetik mahal biayanya. Saat belajar mata ditutup kain agar tak bisa melihat mesin ketik. Cara ini disebut ”mengetik buta”.
Huruf-huruf pada mesin ketik disusun sedemikian rupa, yang sering digunakan bersama-sama diletakkan berdekatan. Misalnya, huruf A dan S sering digunakan bersama untuk membentuk kata, maka posisinya dibuat bersebelahan. Sehingga jari bisa lebih cepat menjangkau.
Jika dibuat urut abjad justru menyusahkan. Huruf yang sering digunakan secara bersama-sama, letaknya malah berjauhan. Demikian pula sebaliknya. Misalnya huruf A, B, dan C letaknya berurutan. Padahal, ketiganya jarang digunakan bersama-sama dalam satu kata. Kamu jarang menemui kata yang mengandung sekaligus tiga huruf A, B, dan C kan?
Untuk Orang Kidal
Huruf yang sering digunakan diletakan pada baris tengah. Baris ini digunakan tumpuan jari saat mengetik. Sebenarnya, tata letak ini didesain untuk orang kidal. Huruf-huruf yang sering digunakan diletakkan pada kolom kiri. Maklum, orang Eropa banyak yang kidal. Tangan kirinya lebih aktif, termasuk saat mengetik.
Lay-out QWERTY lebih sesuai untuk kosakata Inggris. Beberapa negara seperti Belgia, Perancis, Jerman, dan Norwegia menciptakan tata letak sendiri yang lebih sesuai dengan kosakata bahasa mereka.
Lay-out QWERTY bukanlah yang terbaik. Seorang ekonom bernama Dr August Dvorak menciptakan tata letak baru dan dipatenkan tahun 1936. Model ini lebih efisien.
Jaman dahulu sering diadakan lomba mengetik. Pesertanya para sekretaris dan juru ketik profesional.
Pemenang biasanya menggunakan mesin ketik Dvorak. Guiness Books of World Record mencatat rekor mengetik tercepat dipegang Barbara Blackburn pada 2005. Sungguh mengagumkan, dia mengetik dengan kecepatan 170 kata permenit menggunakan mesin ketik Dvorak.
Meski lebih efisien, model Dvorak tak populer. Orang terlanjur familier model QWERTY ciptaan Christopher Scholes. Kebanyakan keyboard komputer juga menggunakan model ini, kecuali Apple Macintosh yang menggunakan Dvorak.
Mengetik dengan sepuluh jari tidaklah sulit, bahkan mengasyikan, jika sobat ingin melajar silakan unduh apliaksi-aplikasi seperti TIPP10 atau Max Type lite untuk menambah kemampuan sobat mengetik sepuluh jari buta. Sekian dari Kaka-jR, semoga bermanfaat, ya..
sumber:PCtab
Tags:
Komputer
Sekilas Info
1 comments
@donny pratama
ReplyDeleteyuhuuu sob, thanks... :d
langsung meluncur ke tkp sob... :y